Tahun 2001, senang rasanya ada koneksi internet masuk ke desaku yang berada di sebelah timur kota Yogyakarta, sering masyarakat menyebut sebagai daerah kekeringan tapi tentunya tidak pernah kebanjiran (hehehe). Dahulu, saya dan teman – teman mengayuh sepeda sejauh 5 km untuk menikmati layanan internet di salah satu STM kota Wonosari, Gunungkidul. Saat itu, koneksi internetnya sangat lambat, entah berapa kecepatannya sampai sejam ataupun dua jam pun tidak terasa memandang layar komputer dengan tabung besar itu. Sering kami kesana kembali selepas pulang sekolah dan makan siang untuk sekedar main game dan berbrowsing ria hanya untuk berbangga pada teman SMP kalau kami bisa browsing dan surfing di internet. Waktu itu, kami tidak tahu arti kata browsing maupun surfing, yang penting adalah kata itu keren dan bisa dibanggakan kepada teman sekolah. Sejak saat itu hingga SMA, saya sering diajak teman–teman untuk mengajarkan kepada mereka bagaimana membuka google, membuat email, browsing, main game dan seterusnya dengan imbalan nge-net gratis tentunya.
Petualangan onlineku pun berlanjut hingga duduk di bangku perkuliahan. Sedih rasanya ketika pertama kali berpisah dengan keluargaku di kampung, meninggalkan kebiasaan rumah seperti sarapan pagi, minum teh pagi dan sore hari serta kebiasaan lainnya. Suasana ini menjadi pengalaman pertama ku kos di kota besar seperti Yogyakarta di sebuah gang kecil bernama Terban, Sleman. Sepi walaupun di tengah keramaian, tidak bisa makan enak walaupun banyak terhidang jajanan lezat di hadapanku, saya harus membiasakan diri dengan masakan selain ibu. Selama satu minggu, saya hanya di temani radio kecilku dan bergadang hingga tengah malam di salah satu warnet favoritku. Ya, internet adalah satu – satunya hiburan bagiku di kala pusing mengerjakan laporan kuliah dan mengisi waktu luang. Mungkin ini adalah pelarianku dari rumah, warnet sudah seperti kos kedua bagiku, yaitu tempat mencurahkan segalanya mulai chating dengan teman maya, main game online dari pagi hingga pagi lagi, dan tersandung juga hal negative seperti pornografi. Hampir 4 tahun berlalu, candu online masih melekat kuat dalam kehidupanku khususnya game online dan pornografi. Begitu lekatnya, sampai aktivitas onlineku pasti diawali dengan pornografi, ditengahi dengan main game dan diakhiri dengan pornografi. Candu online negative ini membuyarkan impianku untuk lulus cepat di salah satu Perguruan Tinggi negeri favorit di DIY. Saudara, sahabat, teman mayaku, semuanya menyemangatiku untuk segera lulus dan mencari kerja akan tetapi tidak pernah saya hiraukan. Hingga ada seorang teman yang sering mengajak shalat berjamaah di masjid fakultas, membimbing agar mengikuti kegiatan keagamaan dan mengenalkan saya kepada komunitas kerohanian.
Semangat mulai berubah. Paradigma mulai terarah dan perlahan tapi pasti mempengaruhi semua aktivitas hidupku terutama aktivitas online. Kuliah pun semakin rajin, buku – buku di kamarku mulai berserakan, kertas – kertas hasil coretan kuliah menghias indah di sudut kamar kos dan komputerku pun terpasang internet karena rayuan mautku untuk memasang internet di setujui orang tua. Candu surfing kembali merasuk, dahaga informasi mulai kurasa, dan aktivitas onlineku semakin kaya akan informasi seperti menu masakan (saya suka memasak bila di kos), bisnis online, dakwah online, layanan download informasi, tulisan ilmiah dan masih banyak informasi penting yang langsung saya catat di notepad. Gaya onlineku semakin hari semakin berubah dan mulai saya tularkan kepada anak didikku (selama kuliah, saya pernah menjadi guru privat bagi adik – adik SD, SMP maupun SMA). Kesenangan berselancar online ku pun terpancar dalam setiap aktivitasku baik di dunia maya maupun nyata.
Kini, aktivitas online saya memasuki tahap “komersial” dimana kebutuhan materi menjadi prioritas untuk menghidupi keluarga kecilku. Mulai berbisnis online dengan membuka jasa konsultan, membuat blog antivirus-entrepeneur ini, desain grafis, internet marketing dan tentu saja mengikuti pelbagai kompetisi online. Salah satu kompetisi yang saya ikuti sekarang adalah di http://www.bhinneka.com dengan hadiah HP Mini Note dan iPod Touch 8GB. Kunci dari dunia internet adalah rajin mencatat informasi penting di notepad (catatan) ke dalam folder yang sesuai dengan informasi yang kita dapatkan. Kekayaan informasi dari samudera internet yang sangat luas inilah dapat menunjang karir dan mengubah gaya hidup kita.